Harga Saham COIN Melonjak 3.000% Sejak IPO, Pasar Kripto Meledak

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Pertumbuhan Pasar Kripto yang Menggemparkan

Pasar kripto mengalami pertumbuhan yang sangat signifikan sepanjang tahun ini, yang berdampak besar pada harga saham emiten kripto, PT Indokripto Koin Semesta Tbk. (COIN). Harga saham COIN telah melonjak lebih dari 3.000% sejak melantai di bursa saham.

Dalam perdagangan intraday hari ini pukul 13.41 WIB, Nasdaq Crypto Index (NCI) mencatat peningkatan sebesar 21,36% secara year to date ke level 6.124,01. Penguatan indeks ini sejalan dengan kenaikan aset kripto konstituen indeks seperti Bitcoin (BTC), Solana (SOL), Ethereum (ETH), Cardano (ADA), hingga XRP.

Berdasarkan data pasar, BTC dalam 7 hari terakhir meningkat sebesar 5,29% ke level Rp1,97 miliar, sedangkan ETH naik 9,03% ke Rp73,26 juta, SOL tumbuh 9,17% ke Rp3,73 juta. Di kelas yang lebih kecil, ADA juga mengalami pertumbuhan sebesar 7,43% ke Rp14.273, sementara XRP dalam 7 hari terakhir naik 3,30% ke Rp49.403.

Kinerja Saham COIN yang Mengesankan

Sejalan dengan pasar aset kripto yang sedang menggeliat, saham COIN dalam perdagangan intraday hari ini pukul 13.34 WIB melesat sebesar 3.530% ke Rp3.630, dibandingkan harga listing atau pencatatan perdana saham sebesar Rp100 pada 9 Juli 2025.

Dari proses IPO yang dilakukan Indokripto pada Juli lalu, perseroan berhasil meraup dana sebesar Rp220 miliar. Dalam prospektus perusahaan, dana yang diperoleh dari IPO tersebut sebesar 85% dialokasikan kepada anak perusahaan, PT Central Finansial X (CFX) dalam bentuk penyertaan modal yang digunakan sebagai modal kerja. Artinya, CFX mendapatkan suntikan dana sebesar Rp187 miliar.

Penggunaan Dana untuk Pembangunan Infrastruktur dan Operasional

Dari dana segar tersebut, sebesar 45% digunakan untuk biaya infrastruktur teknologi, termasuk biaya cloud service provider dan IT security yang akan dilaksanakan selama kurun waktu 2025 sampai 2026.

Selanjutnya, sekitar 40% digunakan untuk biaya provisi likuiditas bursa, yaitu dana yang dicadangkan untuk provisi biaya atas penyimpanan aset kripto dan biaya penyediaan likuiditas pasar yang akan dilaksanakan pada 2025.

Sisanya, sekitar 15% digunakan untuk beban umum dan administrasi lainnya terkait kegiatan operasional CFX, termasuk biaya terkait edukasi dan literasi publik terhadap pasar aset kripto dan teknologi blockchain, serta biaya riset dan pengembangan ekosistem pasar dan produk aset kripto di Indonesia yang akan dilaksanakan selama kurun waktu 2025 hingga 2026.

Kinerja Anak Usaha yang Meningkat Pesat

Dana segar tersebut sukses mendongkrak kinerja anak usaha. Manajemen CFX melaporkan bahwa dalam enam bulan terakhir terhitung sejak Maret 2025, transaksi derivatif kripto di Bursa CFX berhasil mencapai Rp67,9 triliun atau meningkat lebih dari 10 kali lipat dibandingkan total transaksi pada periode September 2024 sampai Februari 2025.

Dengan tren pertumbuhan yang terjadi, produk derivatif kripto telah berkontribusi sekitar 22% terhadap total transaksi aset kripto nasional sepanjang Januari hingga Agustus 2025.

Kinerja Keuangan yang Menjanjikan

Dalam rentang yang lebih panjang, nilai transaksi derivatif kripto di Bursa CFX dalam 12 bulan terakhir tembus Rp73,8 triliun. CFX merupakan bursa kripto di Indonesia yang berlisensi dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sebesar 99,96% saham kepemilikan CFX digenggam oleh PT Indokripto Koin Semesta Tbk. (COIN) sebagai induk usaha.

Kinerja positif yang ditorehkan anak usaha membuat keuangan konsolidasi membaik. Berdasarkan laporan keuangan, COIN sepanjang semester I/2025 membukukan pendapatan sebesar Rp113,15 miliar, melejit dibanding pendapatan semester I/2024 sebesar Rp600 juta.

Penyebab Kenaikan Pendapatan

Pendapatan yang melejit tersebut didorong oleh adanya pos-pos yang menjadi sumber pemasukan baru perusahaan. Bila dibedah, sepanjang semester I/2025 pendapatan COIN dari jasa transaksi spot sebesar Rp77,71 miliar, jasa transaksi perpetual Rp16,56 miliar, jasa penyimpanan aset kripto Rp12,57 miliar, jasa registrasi anggota bursa Rp1,75 miliar.

Selain itu, ada pendapatan dari jasa sewa perangkat lunak spot sebesar Rp2,59 miliar, jasa sewa perangkat lunak perpetual Rp1,38 miliar, dan pendapatan dari jasa tahunan keanggotaan sebesar Rp575 juta.

Perbandingan dengan Semester Sebelumnya

Kondisinya timpang dengan periode semester I/2025 saat sumber pendapatan perseroan hanya datang dari jasa penyimpanan aset kripto sebesar Rp600 juta. Meskipun beban umum dan administrasi melonjak dari Rp2,58 miliar menjadi Rp90,57 miliar, COIN mampu membukukan laba usaha sebesar Rp22,57 miliar, dibandingkan rugi usaha sebesar Rp1,98 miliar sepanjang semester I/2024.

Dengan ditambah komponen pendapatan keuangan yang juga meningkat, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih perseroan menjadi positif, sebesar Rp25,51 miliar dibandingkan periode semester I/2024 yang membukukan rugi bersih Rp1,99 miliar.

Visi dan Strategi Perseroan

Direktur Utama COIN, Ade Wahyu menuturkan performa kinerja perseroan ini tidak terlepas dari COIN yang sudah sepenuhnya beroperasi pada tahun ini. Selain itu, pada periode tersebut, COIN melalui anak usahanya, yakni CFX juga secara bertahap terus melakukan onboarding para Pedagang Aset Keuangan Digital (PAKD) sebagai anggota Bursa CFX yang turut berkontribusi pada peningkatan kinerja.

"Kinerja perseroan pada periode Januari hingga Juni 2025 adalah cerminan dari model bisnis portofolio kami yang sepenuhnya mendukung ekosistem kripto dan kini telah beroperasi secara penuh dan efisien. Bahkan, pendapatan COIN pada semester pertama tahun ini telah melampaui pendapatan sepanjang 2024,” jelas Ade.

Dia optimistis kinerja positif akan terus berlanjut pada sisa tahun ini seiring dengan kondisi pasar aset kripto yang masih berada dalam tren positif. Untuk meningkatkan pendapatan pada akhir 2025, pengembangan produk serta usaha yang dilakukan oleh entitas anak seperti produk derivatif kripto terus didorong.

“Sepanjang 2025, Bursa CFX sebagai entitas anak Perseroan juga fokus mendorong pertumbuhan derivatif kripto yang berfungsi sebagai lindung nilai, sehingga ketika harga spot aset kripto mengalami perubahan, transaksi derivatif tetap berjalan untuk memasang posisi lindung nilai,” terang Ade.